BERITA UTAMA

BPK Lakukan Persiapan Pemeriksaan Pendahuluan Tematik Kinerja PFM

Untuk memberikan bekal pengetahuan dan pemahaman yang cukup kepada tim pemeriksa, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyelenggarakan Workshop I Persiapan Pemeriksaan Pendahuluan Tematik Kinerja Public Financial Management (PFM) Tahun 2019, yang berlangsung selama 3 hari (1 – 3 Juli 2019), di Jakarta.

Dalam pengarahannya Anggota V BPK, Isma Yatun mengatakan bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan dalam pemeriksaan tematik PFM ini adalah jenis pemeriksaan kinerja, yang pada saat ini baru pada tahap persiapan pemeriksaan pendahuluan. Pemeriksaan pendahuluan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada obyek pemeriksaan sebagai bahan untuk menentukan tujuan dan lingkup pemeriksaan.

PFM ini mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan pengelolaan, penerimaan, dan pengeluaran keuangan negara/ daerah. Dalam pendekatan the whole of system, PFM melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat, pemerintah dan lembaga perwakilan dalam upaya untuk mengidentifikasi pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat. Namun demikian pemerintah memiliki kendala untuk dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan publik dikarenakan adanya keterbatasan sumber daya keuangan yang dimiliki. Oleh karena itu pemerintah harus dapat secara efektif mengalokasikan dan mengelola sumber daya keuangan yang dimiliki ke dalam program dan kegiatan pembangunan yang dapat mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, BPK diharapkan dapat segera bergerak cepat dan maju, sehingga dapat memberikan penilaian sejauh mana PFM terutama di pemerintah daerah telah dapat menjamin alokasi sumber daya keuangan daerah yang optimal dan menjamin pelayanan publik yang efektif dan efisien.

Lebih lanjut Anggota V BPK mengingatkan dalam workshop yang diselenggarakan oleh Auditorat Utama Keuangan Negara (AKN) V ini, bahwa setiap pemeriksa BPK dalam melaksanakan pemeriksaan harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dasar BPK yaitu integritas, independensi dan profesionalisme. BPK tanpa nilai-nilai dasar tersebut tidak berarti apa-apa, dan rakyat tidak akan menaruh kepercayaan apalagi harapan kepada BPK. “Oleh karena itu saya harap nilai-nilai dasar BPK itu harus mendarah daging dan jadi nafas kita semua”, tegas Anggota V BPK.

Selain Anggota V BPK hadir dalam kegiatan ini, Auditor Utama Keuangan Negara V, Bambang Pamungkas, Auditor Utama Keuangan Negara VI, Dori Santosa, Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Daerah, Syamsudin, para Kepala Perwakilan BPK dan para pemeriksa di lingkungan AKN V dan VI.

Bagikan konten ini: