BERITA UTAMA

Teknologi Informasi Menjadi Pendorong dalam Pencapaian Tujuan Organisasi BPK

Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bahrullah Akbar hadir sebagai pembicara dalam forum pertemuan Information Technology Governance Risk Management, Assurance and Cyber Security Summit yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang bernama ISACA. Pertemuan yang mengusung tema "IT and Security Governance in Industrial Revolution 4.0” diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat pada Kamis (15/11).

Wakil Ketua BPK dalam pemaparannya mengatakan dalam pelaksanaan tugasnya, BPK menghadapi permasalahan-permasalahan internal antara lain diantaranya: Jumlah entitas BPK sangat banyak, keterbatasan jumlah SDM, pemanfaatan kembali produk pemeriksaan tidak optimal, ketidakefisienan waktu proses pemeriksaan mulai dari pelaksanaan hingga pertanggungjawaban proses pemeriksaan. Sehingga BPK mengembangkan Sistem Aplikasi Pemeriksaan (SIAP) yang terjamin terjaga keamanannya, menerapkan metodologi pemeriksaan yang memadai, mengintegrasikan kertas kerja secara elektronik, mendukung kolaborasi tim pemeriksa di lapangan, meningkatkan proses quality control dan quality assurance, dan menyediakan audit trail secara otomatis.

Dalam rangka meningkatkan peran foresight, BPK menjadikan teknologi informasi menjadi salah satu pendorong dalam pencapaian tujuan organisasi BPK. Oleh karena itu, BPK mengembangkan beberapa aplikasi untuk mendukung kegiatan pemeriksaan maupun mendukung otomasi perkantoran (office automation). Aplikasi untuk mendukung kegiatan pemeriksaan antara lain adalah e-Audit, Sistem Manajemen Pemeriksaan (SMP), Data Entitas Pemeriksaan (DEP), Sistem Aplikasi Pemeriksaan (SiAP), dam Sistem Pemantauan Tindak Lanjut (SiPTL). Sedangkan aplikasi mendukung otomasi perkantoran antara lain adalah Sistem Sumber Daya Manusia (SISDM) dan Sistem Kearsipan (SEKAR).

Seluruh sistem tersebut dirancang menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh satuan kerja di lingkungan BPK dan selama dua periode rencana strategis (RENSTRA) BPK 2011-2015 dan 2016-2020 telah dituangan menjadi beberapa inisiatif strategis untuk diimplementasikan. Satu sistem menghasilkan informasi yang dapat dipergunakan sebaga input sistem lainnya seperti dalam suatu jaringan informasi (information network). Dengan adanya teknologi sebagai pendorongnya, BPK menghubungkan berbagai informasi yang dihasilkan sistem-sistem yang tersedia menjadi bentuk yang lebih dinamis.

Sebagai salah satu lembaga negara, BPK telah mempersiapkan diri dalam menghadapai Revolusi Industri 4.0. Kesiapan BPK ditandai dengan diimplementasikan aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan pemeriksaan dan kelembagaan serta pengamanan-pengamanan terhadap big data yan dimiliki BPK.

Selain Wakil Ketua BPK hadir dan sebagai pembicara dalam forum pertemuan ini diantaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, Menteri Informasi dan Komunikasi, Rudiantara dan pembicara terkemuka lainnya dari berbagai industri dan organisasi termasuk regulator, asosiasi profesional, universitas, dan lainnya.

Bagikan konten ini: