BERITA UTAMA

Anggota I BPK Membuka Accounting and Auditing Discussion Series dengan Topik Audit pada International Maritime Organization

JAKARTA, Humas BPK - Anggota I BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I, Hendra Susanto membuka secara resmi Accounting and Auditing Discussion Series (AADS) sesi 11 dengan mengangkat tema "Audit of International Maritime Organization (IMO): Sharing Experience and Lesson Learnt on Challenges and Key Success Factors". Acara yang diselenggarakan secara virtual ini yang diikuti oleh lebih dari 680 peserta baik dari Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan BPK di seluruh Indonesia, Kamis, (29/7/2021).

AADS merupakan program diskusi bulanan berbahasa inggris yang membahas berbagai topik dan isu terkini seputar akuntansi dan pemeriksaan termasuk pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan pegawai BPK dalam kegiatan internasional.

Dalam sambutannya Anggota I menyampaikan apresiasi yang tinggi dan selamat atas kesuksesan Tim Pemeriksa IMO BPK yang telah berhasil menyelesaikan penugasan pemeriksaan Laporan Keuangan IMO periode Tahun Anggaran 2020 secara tepat waktu dengan kualitas yang sangat baik walaupun dilaksanakan secara full remote audit.

"Kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh para pemeriksa BPK untuk dapat mempelajari pemeriksaan pada organisasi internasional, terutama untuk mempersiapkan pencalonan BPK sebagai Anggota United Nations-Board of Auditor (UN-BOA) pada periode tahun 2026-2032," ujar Anggota I BPK.

Dalam diskusi ini menghadirkan pemaparan dari Tim Pemeriksa IMO BPK yang disampaikan secara langsung oleh Tim Pemeriksa IMO BPK yang dipimpin oleh Pengendali Teknis Tim IMO BPK Nanik Rahayu dan dimoderatori oleh Dwi Hendro Widiyatmoko.

Dalam paparannya, Nanik dan Tim menyampaikan bahwa dalam melakukan pemeriksaan IMO terdapat tiga entitas yang diperiksa yaitu IMO, World Maritime University (WMU) dan IMO International Maritime Law Institute (IMLI).

Selanjutnya secara rinci Tim Pemeriksa IMO BPK menyampaikan tahapan-tahapan pemeriksaan yang dilakukan, pengalaman selama melakukan pemeriksaan baik terkait metodologi pemeriksaan maupun proses komunikasi, dan tantangan yang dihadapi serta lesson learnt yang didapatkan selama melakukan pemeriksaan.

"Perbedaan waktu antara lokasi entitas yang diperiksa dan lokasi pemeriksa BPK serta pelaksanaan full remote audit merupakan tantangan yang harus dihadapi selama pemeriksaan," ungkap Nanik Rahayu.

Sedangkan sebagai lesson learnt, keberhasilan tim diantaranya diperolah dengan: (1) membentuk tim kerja yang solid, (2) menyusun perencanaan dan strategi audit secara detail, (3) time management, (4) mengembangkan komunikasi yang baik dengan auditee, dan (5) meningkatkan pengetahuan atas Standard dan Bisnis Proses entitas.

Pada akhir sesi diskusi ini dilajutkan dengan tanya jawab dan ditutup oleh Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Kusuma Ayu Rusnasanti sebagai tuan rumah dalam kegiatan ini.

Bagikan konten ini: