BERITA UTAMA

Anggota V BPK Perkenalkan Nilai-Nilai Dasar BPK pada Peserta Kuliah Kelas Khusus BPK

JAKARTA, Humas - Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V Bahrullah Akbar menjadi narasumber dalam KuliahTamu bagi para Mahasiswa/i Kelas Khusus BPK yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) secara virtual, Kamis (10/6).

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara BPK dengan FEB UGM dalam menjalankan program studi Magister yang salah satunya yaitu program studi Magister Akuntansi (MAKSI). Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pendidikan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan pengetahuan di bidang ekonomi.

Pada kesempatan tersebut, Anggota V BPK membawakan paparan dengan topik "Perkembangan Praktek Audit Sektor Publik - Peran BPK dalam Mendorong Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara".

Anggota V BPK menyampaikan tentang profil BPK, yaitu sekilas mengenai mandat, tugas, jenis pemeriksaan, kematangan organisasi profesi pemeriksa, perkembangan pemeriksaan BPK di masa pandemi Covid-19, serta pemeriksaan BPK Long Form Audit Report (LFAR) dan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD). Dalam paparannya, Bahrullah mengatakan bahwa kedudukan dan fungsi BPK adalah sebagai check and balance di dalam pemerintahan. Ia mengatakan hal tersebut merupakan suatu kebanggaan untuk BPK.

"Peran BPK dengan undang-undang reformasi keuangan di Indonesia, kedudukan dan fungsi BPK merupakan suatu check and balance di dalam pemerintahan. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan untuk kita. Kebanggaan tersebut harus kita kembalikan dalam bentuk bekerja dengan professional dan proporsional," ungkap Anggota V BPK.

Anggota V BPK menyebutkan, untuk mencapai kerja yang profesional dan proporsional, para pegawai harus mengedepankan nilai-nilai dasar yang dimiliki BPK, yaitu Integritas, Independensi dan Profesionalisme.

Nilai Dasar Integritas yaitu dengan cara bersikap jujur, objektif, dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan mengambil keputusan. Sedangkan Nilai Dasar Independensi yaitu dengan cara menjunjung tinggi independensi, baik secara kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dan Nilai Dasar Profesonalisme yaitu membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.

Anggota V BPK menyebutkan bahwa ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan nilai dasar profesional, yaitu soal waktu, proses bisnis dan pendidikan berkelanjutan.

"Tidak ada kehidupan tanpa dilingkupi waktu, seorang yang profesional yaitu seorang yang bekerja dengan melihat kondisi waktu, dimana waktu juga yang mengingatkan kita untuk disiplin," ungkap Anggota V BPK.

Yang kedua, untuk meningkatkan dan menjaga profesionalisme, Bahrullah mengatakan setiap melakukan pemeriksaan, harus mengetahui proses bisnis dari entitas yang diperiksa. Proses bisnis itu terdiri dari kegiatan dan anggaran.

"Tidak ada proses bisnis yang hanya bicara anggaran tanpa kegiatan. Kegiatan tanpa anggaran nonsense, anggaran tanpa kegiatan itu namanya penjara," ungkap Anggota V BPK.

Selanjutnya yang ketiga, yaitu pendidikan berkelanjutan, menurutnya menjadi seorang pemeriksa atau auditor harus terus banyak membaca dan meningkatkan kapasitasnya sebagai auditor.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut Anggota BPK juga memaparkan sekilas mengenai peningkatan peran BPK melalui pemeriksaan LFAR dan penyajian informasi tambahan bagi pemerintah provinsi yang diwujudkan melalui IHPD.

Anggota V BPK mengatakanpeer reviewSAI Polandia menyebut alokasi audit kinerja di BPK masih kurang. Pemeriksa BPK lebih banyak diterjunkan untuk menggarap pemeriksaan laporan keuangan. Oleh karena itu, BPK menginisiasi LFAR sebagai implementasi ISSAI 12 tentang Value and Benefit of SAI's untuk memberikan nilai tambah pemeriksaan, terutama ke pemerintah daerah.

"Pemeriksaan laporan keuangan sudah menunjukkan perkembangan signifikan yang semakin baik, ditandai dengan capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian berbagai pemerintah daerah. Dengan demikian, kami perlu lagi memberikan nilai tambah," ujar Anggota V BPK.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Guru Besar FEB UGM Abdul Halim, MAKSI FEB UGM Muhammad Lutfi Anshori, Kepala Bagian Pengembangan Kompetensi dan Penilaian Kinerja Agung Dodit Muliawan serta para mahasiswa/i Kelas Khusus BPK FEB UGM.

Bagikan konten ini: