BERITA UTAMA

BPK Terapkan Big Data Analytics dalam Pemeriksaan

JAKARTA, Humas BPK - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menggelar Rapat Kerja (Raker) Pelaksana BPK Tahun 2020. Raker ini mengusung tema "Mencapai BPK yang Tangguh dan Terpercaya dalam Menghadapi Tantangan Baru", yang dilaksanakan secara fisik terbatas dan secara virtual, berlangsung selama dua hari pada tanggal 7 - 8 Desember 2020.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua BPK Agung Firman Sampurna, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, Anggota I BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto, Anggota II BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara II Pius Lustrilanang, Anggota III BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara III Achsanul Qosasi, Anggota IV BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara IV Isma Yatun, Anggota V BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V Bahrullah Akbar, Anggota VI BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VI Harry Azhar Azis dan Anggota VII BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VII Daniel Lumban Tobing serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan BPK.

Dalam arahannya sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini, Ketua BPK mengatakan bahwa tema pada Raker ini menunjukan semangat BPK untuk terus meningkatkan produktifitas, kreatifitas, fleksibilitas dan agilitas di tengah di tengah situasi yang berubah dengan sangat dinamis. Kondisi menghadapi pandemi Covid-19 dan dampaknya ini mengantarkan BPK ke arah era disruptif teknologi, yaitu era dimana kita harus bersiap memasuki adaptasi kebiasaan baru (new normal) dengan risiko dan tantangan baru sekaligus kesempatan dan peluang baru agar tetap tangguh dan terpercaya dalam setiap situasi.

"Melalui Raker ini maka para pelaksana BPK didorong untuk terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam menentukan prioritas kegiatan strategis pemeriksaan dengan dukungan kelembagaan BPK secara terintegrasi, menyelaraskan dan menyamakan persepsi terkait isu strategis, permasalahan dan solusinya, dan menghilangkan sekat-sekat paradigma berpikir dan bertindak silo melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi sebagai plattform dalam bisnis proses BPK" jelas Ketua BPK dalam pengarahannya yang sekaligus meluncurkan secara resmi Rencana Strategis BPK Tahun 2020 - 2024.

"BPK sebagai institusi yang secara intesif menggunakan data dan informasi dalam pemeriksaan keuangan negara harus secara bertahap memanfaatkan teknogi digital dan big data. Kita harus membawa BPK menjadi organisasi yang modern, berkelas dunia dan senantiasa menggunakan data sebagai dasar dalam pengambilan keputusan," tambahnya.

Begitu komplek dan besarnya lingkup pemeriksaan atas penanganan pandemi Covid-19 sehingga dengan penerapan big data analytics diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas analisis data yang begitu besar, beragam dan selalu bergerak selama pemeriksaaan.

Pendekatan big data analytics telah dirancang dengan pendekatan piramida pengetahuan yang terdiri dari tiga lapisan informasi yaitu lapisan operasional yang didukung oleh aplikasi Sistem Aplikasi Pemeriksaan (SIAP) dan Portal Covid, selanjutnya lapisan konsolidasi yang didukung oleh Portal Covid dan lapisan analytics yang disajikan dalam Intelligence Dashboard Covid.

Ketua BPK mengingatkan bahwa dengan memperhatikan perkembangan data yang ada pengunaan Portal Covid untuk pengumpulan data, monitoring pemeriksaan serta komunikasi dan kolaborasi antar tim pemeriksa agar diintensifkan. Dari pengalaman penerapan Big Data Analiytics dalam pemeriksaan atas penanganan pandemi Covid-19 ini, masih nampak adanya kegamangan dalam memformulasikan Interesting Questions untuk mengoptimalkan manfaat dari Big Data Analiytics.

"Untuk mengatasi hal tersebut agar tim pemeriksa, tim pengkaji, tim Big Data Analiytics dengan dukungan Biro Teknologi Informasi merumuskan Interesting Questions untuk dianalisis dengan big data yang telah tersedia," tegasnya.

"Dalam jangka pendek kebutuhan kapasitas dan kapabilitas pemeriksa mengenai pemenuhan data literacy dan data fluency agar dipenuhi sehungga dapat terbentuk data culture di BPK yang akan menjadi bagian dari transformasi digital di BPK," ungkapnya.

Inisiasi penerapan Big Data Analiytics tidak berhenti hanya dalam pemeriksaan penanganan pandemi Covid-19, namun agar terus direplikasi dan diterapkan pada pemeriksaan-pemeriksaan lainnya baik pemeriksaan tematik nasional, Pemeriksaan SDGs, atau pada pemeriksaan atas laporan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Dengan demikian dalam proses Rencana Strategis BPK Tahun 2020 - 2024, BPK telah memiliki pusat analisis data dalam pemeriksaan keuangan negara.

Selain itu Ketua BPK menyebutkan bahwa dengan diluncurkannya Rencana Strategis BPK Tahun 2020 - 2024 dalam raker ini memberikan sinyal bahwa BPK telah siap untuk menjadi lembaga pemeriksa yang terpercaya dan berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara.

Untuk itu selama periode rencana strategis, BPK terus meningkatkan perannya dari oversight menuju insight, dari oversight dan insight menuju foresight sehingga kehadiran BPK dapat semakin dirasakan karena memberikan nilai tambah dan manfaat bagi bangsa dan negara.

Pengembangan peran foresight adalah hal yang sangat baru sehingga haerus dilakukan dengan memeperhatikan tiga aspek yaitu pengembangan kapasitas institusional, sistem organisasi dan profesional staff. Untuk keperluan tersebut dalam periode rencana strategis ini transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dan tanggung keuangan negara perlu semakin dibudayakan dengan gerakan Accountability for All atau Akuntabilitas untuk Semua.

Ketua BPK menegaskan bahwa pada saat ini Komite Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) tengah mengembangkan Kerangka Pernyataan Profesional BPK dan penyempurnaan SPKN 2017 dengan mengadaptasi INTOSAI Framework of Proffesional Pronouncements.

"Hal ini kami minta menjadi perhatian bagi seluruh pelaksana untuk terlibat aktif dalam pengembangan Kerangka Pernyataan Profesional dan penyempurnaan SPKN 2017 tersebut," tegas Ketua BPK.

Bagikan konten ini: