BERITA UTAMA

Itama Diharapkan Dapat Memperkuat BPK Menjadi Lembaga Pemeriksa Yang Tangguh dan Tepercaya

JAKARTA Humas BPK - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mengatakan bahwa dengan upaya peningkatan kapabilitas maka diharapkan Inspektorat Utama (Itama) BPK akan memberikan kontribusi terbaik terhadap perbaikan tata kelola, manajemen resiko dan pengendalian internal BPK. Dengan upaya tersebut maka pada pada akhirnya diharapkan akan memperkuat BPK untuk menjadi lembaga pemeriksa yang tangguh dan tepercaya.

Hal tersebut tersebut dikatakan oleh Ketua BPK dalam arahannya saat membuka secara resmi Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Itama yang digelar secara fisik terbatas dan secara virtual dengan dihadiri oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama serta pegawai pelaksana di lingkungan BPK. Rapat koordinasi yang mengangkat tema "Mendukung BPK yang Tangguh dan Tepercaya Melalui Internal Audit Capability Model (IACM) Itama Level IV" ini dilaksanakan pada tanggal 14 - 15 Desember 2020.

Lebih lanjut Ketua BPK mengatakan pengawasan internal merupakan instrumen vital yang keberadaannya sangat menentukan efektifitas pelaksanaan kegiatan organisasi. Pengawasan internal dibutuhkan untuk membangun tata kelola yang transparan dan akuntabel bahkan menjadi elemen penting bagi organisasi dalam mencapai tujuannya.

"Pengawasan internal yang efektif tidak saja membangun elemen tata kelola organisasi berdasarkan prinsip-prinsip good governance (tata kelola yang baik), tapi juga dapat mendorong peningkatan kinerja organisasi", jelas Ketua BPK.

Selain itu Ketua BPK mengatakan bahwa dalam terminologi audit, pengawasan internal tidak saja dibutuhkan untuk menjamin kepatuhan (compliances) tetapi juga untuk mewujudkan terwujudnya value for money dalam pengelolaan organisasi.

Satuan kerja yang berfungsi dalam pengawasan internal perlu dilengkapi dengan elemen yang memadai untuk dapat memperkuat kapasitas organisasi seperti mandat, sumber daya maupun metodologi pengawasan internal.

"Elemen-elemen tersebut akan menentukan sekaligus menjadi ukuran dalam melihat tingkat kapabilitas pengawasan internal dalam suatu organisasi. Dimana salah satu alat untuk menilai kapabilitas pengawasan internal dengan menggunakan IACM. Kami mendukung upaya Itama untuk meningkatkan kapabilitas melalui metodologi IACM," tegasnya.

Ketua BPK mengungkapkan bahwa dalam Rencana Strategis BPK Tahun 2020 - 2024, Itama mentargetkan pada IACM Level IV yaitu suatu level kapabilitas pengawasan internal yang mengintegrasikan informasi seluruh organisasi untuk peningkatan tata kelola dan manajemen organisasi.

"Dengan upaya peningkatan kapabilitas Itama diharapkan mampu memberikan peranan terbaik dalam menjaga, membina dan menguatkan tata kelola, manajemen resiko dan pengedalian internal. Peningkatan kapabilitas pengawasan internal pada gilirannya diharapkan mendukung terwujudnya visi BPK," ungkapnya.

Dalam kesempatan ini Inspektur Utama I Nyoman Wara dalam laporannya menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyusun strategi penguatan kelembagaan Itama baik dari aspek tata kelola, sumber daya manusia, maupun metodologi pengawasan Itama dalam rangka mendukung visi dan misi dalam Rencana Strategis BPK Tahun 2020 - 2024 melalui IACM Level IV.

Rapat koordinasi ini menghadirkan narasumber Kepala Direktorat Perencanaan, Evaluasi dan Pengembangan B. Dwita Pradana yang mengangkat topik "Prinsip-prinsip Independensi, Transparansi dan Akuntabilitas, serta Standar Pengendalian Mutu BPK". Selain itu hadir sebagai narasumber Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Pusat Beni Ruslandi yang mengambil topik "Peran Itama dalam mendukung Sistem Pengendalian Mutu BPK". Selain itu hadir dalam Rakorwas ini narasumber dari eksternal BPK yaitu dari Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim POLRI Muhammad Nuh Al-Azhar dan motivator Lika Satvarini.

Bagikan konten ini: