BPK Menggelar Penelitian Dampak Stimulus
JAKARTA. Program Stimulus Fiskal 2009 sudah bergulir hampir lima bulan sejak meluncur pada Maret lalu. Untuk mengetahui dampak kebyak-an Pemerintah senilai Rp 73,25 triliun tersebut, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melakukan penelitian.
Kepala Direktorat Penelitian dan Pengembangan BPK Gudono mengatakan, BPK berencana menggandeng BPK Malaysia untuk menggelar penelitian itu. Sebab, "Belum tentu paket stimulus akan berdampak positif," katanya, Selasa (21/7).
Ambil contoh, Amerika Serikat (AS) yang juga mengeluarkan paket stimulus yang bertujuan mencegah pelemahan ekonomi yang lebih parah akibat krisis "keuangan global.
Tapi kenyataannya, jumlah pengangguran justru meningkat dari 8% menjadi 9% dari total jumlah penduduk Negeri Uwak Sam itu. Cuma, menurut Gudono,pembengkakan angka pengangguran itu bisa jadi lantaran dampak dari paket stimulus yang dikeluarkan Pemerintah AS belum terasa. Itu sebabnya, BPK juga akan mengkaji apakah tren yang sama juga terjadi di Indonesia. "Hasilpenelitian kami nanti akan kita sampaikan ke Pemerintah untuk bahan pembelajaran," katanya, seraya menambahkan hasil penelitian akan selesai pada Oktober 2009.
BPK akan fokus meneliti dampak stimulus perpajakan pada ekonomi. Soalnya, sebanyak Rp 56,3 triliun dari total stimulus fiskal tahun ini berupa insentif pajak. Misalnya, subsidi pajak pertambahan nilai (PPN) minyak goreng senilai Rp 800 miliar dan pembebasan pajak penghasilan (PPh) 21 orang pribadi sebesar Rp 6,5 triliun.
Di beberapa negara yang memberikan insentif pajak, dampak positif dari kebijakan tersebut memang belum terasa. "Di menit-menit pertama dampaknya pasti belum keli-hatan. Tapi, di Indonesia kita tetap mengecek juga dampaknya," kata Gudono.
Wakil Ketua Komisi XI DPR yang membidangi masalah keuangan Oily Dondukambe menyambut baik rencana penelitian BPK mengenai dampak awal stimulus fiskal itu. Tapi, ia beranggapan, "Penelitian itu sebenarnya terlalu dini karena sebagian besar paket stimulus itu belum bisa direalisasikan," ujar dia
Makanya, Oily meminta, BPK nanti juga melakukan audit secara keseluruhan terhadap pelaksanaan stimulus fiskal, setelah program ini berakhir. Dari situ, baru ketahuan apakah stimulus berdampak positif atau tidak.
*Harian Kontan