SIARAN PERS

Gelar Diklat Internasional, BPK Soroti Pentingnya Pemanfaatan Big Data Analytics untuk Atasi Masalah Stunting

» Unduh Siaran Pers

Bali, Senin (22 Juli 2024) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyoroti pentingnya pemanfaatan big data dan data science dalam menanganan masalah kesehatan global seperti stunting. Hal ini dinyatakan oleh Wakil Ketua BPK Hendra Susanto dalam pembukaan diklat internasional Big Data Analytics: Implementing Data Science with a Case Study on Stunting, yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara (Badiklat PKN) BPK.

"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas peserta dalam menggunakan big data analysis dan data science untuk memahami serta mengatasi masalah stunting secara efektif," jelas Hendra Susanto, di Balai Diklat PKN Bali pada hari ini (22/7). Pelatihan yang berlangsung mulai 22 hingga 26 Juli 2024 ini diikuti oleh 27 peserta yang berasal dari 12 negara, yaitu Indonesia, Mauritius, Oman, Rumania, Saudi Arabia, Afrika Selatan, Korea Selatan, Tanzania, Timor Leste, Thailand, Uganda, dan Vietnam.

Selama lima hari pelatihan, peserta akan mempelajari berbagai topik mulai dari dasar-dasar big data analytics, implementasi data science, hingga studi kasus khusus mengenai pemeriksaan program stunting di Indonesia. Selain sesi teori, peserta juga akan mengikuti sesi praktik yang dipandu oleh para ahli di bidangnya.

Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat serius yang memiliki berbagai faktor yang memengaruhi tingkat keparahannya, termasuk gizi, akses layanan kesehatan, status sosial ekonomi, dan kondisi lingkungan. Kompleksitas keragaman dan interkonektivitas faktor-faktor tersebut, membuat BPK menerapkan pendekatan data science untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi upaya global dalam mengurangi angka stunting. "Kami berharap para peserta dapat menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini di negara masing-masing. Dengan memanfaatkan Big Data Analytics, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih mendalam tentang akar penyebab, prevalensi, dan efektivitas intervensi yang berkaitan dengan masalah stunting. Hal ini memungkinkan auditor memberikan rekomendasi yang lebih akurat dan dapat ditindaklanjuti pemerintah sebagai pembuat kebijakan, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan," tambah Hendra Susanto.

Kepala Badan Diklat PKN BPK R. Yudi Ramdan Budiman dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan ini dikembangkan berdasarkan pengalaman BPK terkait big data analytics. Pengalamaan BPK tentang analisis data tercermin dalam pelatihan ini, yang diharapkan dapat memberikan pertukaran pengalaman dan pengetahuan bagi seluruh peserta. Dengan diadakannya pelatihan ini, BPK berharap dapat mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu menghadapi tantangan kesehatan global melalui pemanfaatan teknologi dan data. Biro Humas dan Kerja Sama Internasional

Bagikan konten ini: