10 Ketua Badan Pemeriksa se-ASEAN Sepakati Pendirian ASEANSAI
Sepuluh Ketua Badan Pemeriksa Negara-negara Anggota ASEAN menandatangani agreement pendirian Asosiasi Badan Pemeriksa di tingkat Asia Tenggara atau ASEAN Supreme Audit Institutions (ASEANSAI), pada 16 November 2011 di Bali International Convention Center, Westin Hotel, Nusa Dua, Bali.
Badan Pemeriksa tersebut adalah Jabatan Audit Brunei Darussalam; National Audit Authority of the Kingdom of Cambodia; State Audit Office of Lao’s People Democratic Republic; Jabatan Audit Negara Malaysia; The Office of the Auditor General of the Union, the Republic of the Union of Myanmar; Commision on Audit of the Republic of the Philippines; Auditor General Office of Singapore; Office of the Auditor General of Thailand; dan State Audit Office of the Socialist of Vietnam.
Penandatanganan dilakukan dalam acara Konferensi Tingkat Tinggi Badan Pemeriksa Negara-negara Anggota ASEAN yang dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pembukaan konferensi dan penandatanganan agreement tersebut disaksikan antara lain oleh Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, para duta besar, menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur Provinsi Bali, para Anggota BPK RI, dan anggota delegasi dari Badan Pemeriksa Negara Anggota ASEAN, yang hadir dalam acara.
Dalam sambutannya, Ketua BPK RI Hadi Poernomo menjelaskan bahwa konferensi tersebut menjadi tonggak sejarah bagi kerjasama badan pemeriksa se-ASEAN. Pendirian ASEANSAI bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mendorong kerjasama antar badan pemeriksa negara-negara anggota ASEAN yang dilatarbelakangi oleh kesamaan budaya, kebutuhan, dan tantangan, serta mengedepankan nilai-nilai kebersamaan saling menghormati dan solidaritas.
“Badan pemeriksa berperan dalam pemeriksaan pengelolaan dan akuntabilitas keuangan negara. Badan pemeriksa bertanggung jawab dan berperan dalam mendorong tercapainya good governance,” jelas Ketua BPK RI. ASEANSAI menjadi forum untuk membangun kapasitas dan mendorong kerjasama di antara badan pemeriksa anggota ASEAN melalui pertukaran pengalaman dan pengetahuan, mendorong penelitian, pelatihan, dan pendidikan berkelanjutan.
Presiden RI menyambut positif pembentukan ASEANSAI. Presiden yakin bahwa ASEANSAI adalah tepat untuk membantu terwujudnya komunitas yang berdemokrasi dan transparan. “ASEANSAI bertanggung jawab atas pemeriksaan penerimaan dan belanja negara. Badan pemeriksa memiliki tanggung jawab besar. Tantangan yang dihadapi di masa mendatang cukup banyak, dan Indonesia berinisiatif membentuk ASEANSAI. Hal ini sejalan dengan komitmen ASEAN untuk mendorong good governance di kawasan ASEAN. Saya sangat yakin bahwa ASEANSAI akan bekerja sama dengan baik,” papar Presiden.
Auditor General of Auditor General’s Office of Singapore, Mr. Lim Soo Ping menegaskan, ide pendirian ASEANSAI untuk pertukaran pengalaman dan pengetahuan akan membuat masing-masing badan pemeriksa melakukan tugas-tugas pemeriksaannya dengan lebih baik, sehingga dapat mewujudkan penggunaan dana publik yang akuntabel. “Ini juga akan membantu secara langsung tercapainya kelanjutan perekonomian dalam jangka panjang,” ujarnya.
Sementara itu, Auditor General Jabatan Audit Negara Malaysia, Tan Sri Dato' Setia Ambrin Bin Buang mengucapkan selamat kepada BPK RI untuk upayanya yang maksimal mendirikan ASEANSAI yang sangat monumental. Menurutnya, “area audit sektor publik sangat luas. Ada pilar penting untuk mewujudkan good governance di sektor publik. ASEANSAI mempunyai peran penting dalam pertukaran pengalaman dan teknik pemeriksaan. Kami informasikan bahwa Malaysia dan Indonesia telah melakukan kerjasama bilateral dalam paralel audit di bidang lingkungan (environmental auditing), yaitu berbagi pengalaman tentang pengelolaan lingkungan di masing-masing negara.”
ASEANSAI diharapkan dapat memberi kontribusi pada kemajuan komunitas ASEAN 2015. ASEANSAI juga akan diatur dan dioperasikan sebagai organisasi independen yang berasosiasi dengan ASEAN, bukan di bawah organisasi ASEAN.