Anggota VII BPK Harap Komunikasi dengan Entitas Terperiksa Berjalan Baik dan Efektif
JAKARTA, Humas BPK - Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VII, Hendra Susanto, menekankan agar komunikasi antara pemeriksa dengan entitas terperiksa dapat berjalan dengan baik dan efektif. Hal ini bertujuan untuk perbaikan pengelolaan keuangan negara dan kemajuan bangsa.
"Makna komunikasi yang baik ini agar jangan diartikan negatif. Sebab kita harus tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, independensi, dan profesionalisme," ujar Anggota VII BPK. "Kita sama-sama menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan kewenangan masing-masing," tambahnya.
Lebih lanjut, Anggota VII BPK mengatakan dengan adanya komitmen untuk bekerja sama dalam tugasnya masing-masing, dapat menjaga agar jadwal pemeriksaan yang telah ditetapkan dipenuhi secara tepat waktu.
"Untuk itu saya berharap agar akses terhadap data dan dokumen yang berkaitan dengan pemeriksaan supaya diberikan yang seluas-luasnya," kata Anggota VII BPK pada kegiatan entry meeting pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan tahun buku 2020 s.d. 2022 semester I pada PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk, di kantor pusat Telkom, Jakarta, Rabu (7/9).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Auditor Utama Keuangan Negara (Tortama KN) VII, Novy G.A Pelenkahu, Direktur Utama (Dirut) PT. Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, serta para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan BPK dan Telkom.
Pada kesempatan itu, Anggota VII BPK menjelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai dan memberikan kesimpulan, apakah pelaksanaan pengelolaan dan pertanggungjawaban pendapatan, biaya, dan investasi perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sasaran pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK yaitu proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan atau pertanggungjawaban atas pengelolaan pendapatan, pengendalian biaya, dan kegiatan investasi perusahaan.
"BPK juga responsif pada hal-hal yang menjadi perhatian publik antara lain terkait investasi yang dilakukan oleh PT. Telkom Indonesia dan anak perusahaannya," jelas Anggota VII BPK.
Menutup sambutannya, Anggota VII BPK mengapresiasi kinerja keuangan PT. Telkom Indonesia yang cukup baik, meskipun adanya pandemi Covid-19. Pada tahun 2020 pendapatan operasi dari Rp.136,46 triliun meningkat menjadi Rp.143,21 triliun di tahun 2021, sedangkan untuk laba bersih operasi tahun 2020 dari Rp25,98 triliun meningkat menjadi Rp. 35.92 triliun di tahun 2021.