BERITA UTAMA

BPK Berbagi Terkait Circular Economy Melalui Pengelolaan Sampah pada Sesi Pertemuan WGEA Assembly ke-20

JAKARTA, Humas BPK - Pertemuan INTOSAI WGEA Assembly ke-20 diselenggarakan secara virtual pada tanggal 19 s.d. 21 Januari 2021. Pertemuan yang mengusung tema Rethinking for Circular Economy ini merupakan pertemuan majelis atau Assembly pertama yang dituanrumahi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (Supreme Audit Institutions/SAI) Finlandia selaku Ketua INTOSAI WGEA.

SAI Finlandia menjadi Ketua Kelompok Kerja Audit Lingkungan (Working Group on Environmental Audit/WGEA) Organisasi Badan Pemeriksa Keuangan Internasional (International Organisation Supreme Audit Institutions/INTOSAI) atau dikenal INTOSAI WGEA setelah menerima tongkat kepemimpinan dari Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) pada tahun 2019.

Pertemuan yang diselenggarakan selama tiga hari ini menghadirkan beberapa pembicara dari perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations/UN), organisasi internasional dan SAI dari berbagai belahan dunia. Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Auditor General Finlandia dan dilanjutkan dengan pidato sambutan dari Menteri Lingkungan Hidup Finlandia. Hari pertama pertemuan berfokus pada tema Circular Economy dengan menghadirkan pembicara dari Ellen MacArthur Foundation, United Nations Environment Programme (UNEP), dan Sitra Fund.

Pembicara dari Ellen MacArthur Foundation, Joss Bleriot berbagi tentang beberapa ide dasar dari Circular Economy yaitu: Restore, Regenerate, dan Redefine Value. Hal ini juga memastikan bahwa nilai sebuah produk dapat tinggal di sebuah sistem ekonomi dalam durasi yang panjang untuk mengurangi eksternalitas negatif pada lingkungan.

Senada dengan pembicara sebelumnya, perwakilan dari UNEP, Elisa Tonda juga menyatakan pentingnya memastikan sebuah produk dapat tinggal di sebuah sistem ekonomi dalam jangka waktu selama mungkin tanpa menimpulkan polusi/limbah. Ia juga menyatakan pentingnya keselarasan kebijakan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam memastikan Circular Economy dapat berjalan dengan lancar.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan wawancara dengan Jyrki Katainen, President of Sitra Fund oleh Auditor General Finland yang menyimpulkan pentingnya regulasi serta pemahaman atas mekanisme pasar dalam implementasi circular economy. Sesi dilanjutkan dengan sebuah diskusi panel yang dimoderasi langsung oleh Tytti Yli Viikari, Auditor General Finlandia.

Setelah jeda, sesi Circular Economy dilanjutkan dengan presentasi dari Soil Food, Ltd terkait daur ulang nutrisi dan pertanian regeneratif, serta presentasi dari berbagai SAI terkait audit experiences mengenai Circular Economy. SAI Tiongkok berbagi tentang tinjauan atas pemeriksaan proyek circular economy pada sector pertanian. Mahkamah Audit Eropa (European Court of Auditors/ECA) berbagi tentang aksi yang diambil Uni Eropa terkait sampah plastic dalam konteks Circular Economy, sedangkan SAI India berbagi tentang peran pemulung dalam circular economy.

Terakhir, BPK, yang diwakili oleh Amri Lewa, Kepala Sub Auditorat IV.C.2, berbagi terkait implementasi Circular Economy melalui pengelolaan sampah berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan atas pengelolaan dan pengendalian polusi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. Pada kesempatan itu, BPK menceritakan beberapa best practices terkait pengelolaan sampah di DAS Citarum, seperti: pengelolaan sampah menjadi kompos, Bank Sampah, daur ulang sampah plastik, serta pengelolaan sampah menjadi energi (listrik).

Sebelum ditutup, Sekretariat WGEA juga mengadakan sesi diskusi dengan dua panelis dari Finlandia terkait pengukuran Circular Economy. Diskusi ini banyak membahas terkait pentingnya definisi indikator-indikator pengukuran, ketersediaan data, serta pentingnya peran SAI dalam melakukan pemantauan atas implementasi circular economy di negaranya masing-masing.

Dengan terlibat aktif dalam pertemuan WGEA hari pertama ini, selain memiliki kesempatan untuk berbagi pengalaman audit terkait circular economy, BPK juga memiliki kesempatan yang lebih luas untuk belajar mengenai circular economy terutama terkait implementasinya di komunitas internasional.

Bagikan konten ini: