Penyesuaian Nomenklatur, Ketua BPK Lantik Kaditama Renvaja
JAKARTA, Humas BPK - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Isma Yatun, melantik dan mengambil sumpah jabatan Bernardus Dwita Pradana, sebagai Kepala Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Kebijakan Pemeriksaan Keuangan Negara (Kaditama Renvaja), di kantor pusat BPK, Jakarta, Jumat (28/7).
Dalam amanatnya Ketua BPK mengatakan bahwa jabatan Kaditama Renvaja merupakan penyesuaian nomenklatur jabatan Kepala Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara (Kaditama Revbang).
"Penyesuaian nomenklatur, tugas dan fungsi ini diperlukan mengingat pelaksanaan tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan di BPK tidak termasuk dalam lingkup penelitian dan pengembangan yang diintegrasikan ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," jelas Ketua BPK.
Perubahan ini tidak memangkas fungsi penelitian dan pengembangan di BPK, melainkan ditransformasikan menjadi fungsi analisis dan perumusan kebijakan dalam pemeriksaan keuangan negara. Fungsi tersebut termasuk di dalamnya standar, metode, serta bahan kebijakan penataan organisasi dan tata laksana, sehingga lebih sesuai dengan sasaran strategis BPK, yang ingin meningkatkan pemanfaatan rekomendasi, pendapat dan pertimbangan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Menurut Ketua BPK, Ditama Renvaja memiliki tugas yang kompleks dari hulu ke hilir untuk mendukung tugas utama BPK untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Tugas tersebut adalah merumuskan perencanaan strategis, manajemen perubahan, perencanaan operasional, manajemen kinerja, manajemen pengetahuan, manajemen risiko, evaluasi dan pelaporan pemeriksaan, serta analisis kebijakan pemeriksaan keuangan negara,
"Tidak berlebihan kiranya jika Ditama Renvaja disematkan menjadi think-tank di BPK," tegasnya dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama yang hadir secara luring dan daring.
Selain itu Ketua BPK menyebutkan bahwa sebagai lembaga yang aktif berperan dalam mengawal pencapaian agenda tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) 2030, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menghadapi tiga tantangan utama. Tantangan tersebut adalah komitmen bersama dalam penegakan nilai dasar BPK, optimalisasi penggunaan sumber daya, dan tantangan dalam peningkatan kualitas dan manfaat hasil pemeriksaan.
"Ketiga tantangan itu perlu diterjemahkan ke dalam rencana aksi yang penerapannya tidak hanya pada level strategis, namun sampai ke level operasional dan bahkan ke setiap individu, sehingga pada akhirnya setiap pegawai pada pelaksana BPK dapat memiliki kontribusi terhadap pengawalan pencapaian agenda tersebut," tuturnya.
Ketua BPK berharap pelantikan jabatan ini dapat menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan capaian prestasi serta dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, termasuk menjadi supportive dan assertive leader bagi pegawai yang dipimpin.
"Ciptakanlah ekosistem kerja yang berintegritas, inovatif, inklusif, suportif, dan dedikatif untuk menghasilkan rangkaian gagasan dan pemikiran yang unggul lagi visioner bagi BPK, kini dan nanti," pungkasnya.