BERITA UTAMA

BPK Memulai Pemeriksaan atas Pengelolaan Pendapatan, Biaya dan Investasi pada PT Bio Farma

Bandung, Humas BPK - BPK memulai pemeriksaan atas pengelolaan pendapatan, biaya dan investasi pada PT Bio Farma tahun buku 2020 sampai dengan semester I tahun 2022. Hal ini ditandai dengan dilakukannya entry meeting yang dipimpin oleh Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VII, Hendra Susanto, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/20).

Anggota VII BPK mengungkapkan bahwa pemeriksaan ini dirancang untuk memperoleh keyakinan yang memadai dan memberikan kesimpulan apakah pelaksanaan pengelolaan dan pertanggungjawaban pendapatan, biaya, dan investasi perusahaan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, pemeriksaan ini merupakan respon dan dukungan BPK pada hal-hal yang menjadi perhatian publik, antara lain terkait pengembangan vaksin oleh PT Bio Farma. Sasaran pemeriksaan adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan/pertanggungjawaban atas pengelolaan pendapatan, pengendalian biaya, dan kegiatan investasi perusahaan.

Lebih lanjut Anggota VII BPK menyebutkan bahwa terkait hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi BPK atas pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK pada PT Bio Farma (Persero) dan anak perusahaan, sampai dengan Semester I Tahun 2022 menunjukkan bahwa terdapat 387 rekomendasi senilai Rp81,6 miliar dan USD104,487.04, dengan status 278 (72%) rekomendasi tindak lanjutnya telah sesuai, 19 (5%) rekomendasi tindak lanjutnya belum sesuai, 75 (19%) rekomendasi belum ditindaklanjuti, dan 15 (4%) rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti dengan alasan yang sah.

"Tugas BPK tentunya tidak berhenti setelah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) diserahkan, tetapi akan berlanjut hingga entitas menindaklanjuti seluruh hasil pemeriksaannya. BPK mengharapkan komitmen entitas untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK," tegas Anggota VII BPK.

"Untuk menjamin agar rekomendasi ditindaklanjuti, maka dilakukan pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan. Dengan demikian, maka pemantauan terhadap tindak lanjut hasil pemeriksaan menjadi rangkaian yang tidak terpisahkan dari pemeriksaan yang menjadi wewenang konstitusional BPK," imbuhnya.

Menutup sambutannya, Anggota VII BPK mengharapkan komunikasi antara pemeriksa dengan PT Bio Farma dapat berjalan dengan baik dan efektif, dengan sama-sama menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan kewenangan masing-masing. Untuk itu antara BPK dan PT Bio Farma perlu saling bersinergi dalam rangka perbaikan pengelolaan keuangan negara.

Hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, Auditor Utama Keuangan Negara VII, Novy G.A. Pelenkahu, para Direksi PT Bio Farma, PT Kimia Farma, dan PT Indo Farma, serta seluruh jajaran manajemen PT Bio Farma Holding, Kepala Auditorat VII.B, Hendra Gunawan, dan tim pemeriksa BPK.

Bagikan konten ini: