BERITA UTAMA

BPK Sampaikan Perlunya Eksplorasi Big Data Analytics dan Artificial Intelligent dalam Audit PBB

Paris PRANCIS, Humas BPK - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun, menyampaikan perlunya eksporasi pemanfaatan big data analytics dan artificial intelligent dalam rangka efisiensi dan efektivitas audit Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi tahunan Panel Auditor Eksternal PBB ke-64 (The 64th Reguler Session of the Panel of External Auditors of the United Nations, the Specialized Agencies and the International Atomic Energy Agency), 9 s.d. 10 Desember 2024.

Pertemuan Panel Auditor Eksternal PBB ke-64 tahun ini dilaksanakan di markas besar United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) Paris, Prancis dan dihadiri oleh para Ketua Supreme Audit Institution (SAI) yang merupakan auditor eksternal PBB, specialized agencies dan International Atomic Energy Agency (IAEA). Dalam pertemuan tersebut, Ketua BPK didampingi oleh Wakil Ketua BPK Budi Prijono dan Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif.

Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan serta membahas isu-isu terkini dalam hal penerapan standar audit dan standar akuntansi di lingkungan lembaga-lembaga PBB. Secara khusus, pembahasan dilakukan terhadap empat isu penting yaitu keuangan, manajemen, perubahan lingkungan dan digital.

BPK bersama SAI India, SAI Rusia, dan SAI Swiss berada dalam satu grup yang mendiskusikan isu-isu digital pada organisasi PBB serta dalam konteks pemeriksaan. Masukan terkait isu digital dalam konteks audit di antaranya yaitu perlunya audit atas tata kelola TI dalam organisasi PBB, penguatan pendekatan audit atas operasi TI yang dialihdayakan (outsourced), serta eksplorasi lebih lanjut atas pemanfaatan big data analytics (BDA) dan artificial intelligent (AI) dalam rangka efisiensi dan efektivitas audit.

Dalam konteks organisasi PBB, pemanfaatan forum Digital and Technology Network (DTN) PBB dapat dioptimalkan untuk secara kolektif menangani masalah yang berkelanjutan, termasuk membangun akuntabilitas dan pengawasan serta evaluasi secara periodik. Selain itu, antar organisasi PBB perlu meningkatkan kolaborasi melalui BDA serta meningkatkan pemanfaatan AI dengan memperhatikan prinsip etika dalam penerapannya.

Pembahasan atas isu-isu tersebut merupakan pengembangan dari hasil diskusi pertemuan tim teknis (technical group meeting) sebelumnya pada 4 s.d. 6 Desember 2024. Dalam TG meeting, BPK diwakili oleh Kepala Pusat Kemitraan Global Kusuma Ayu Rusnasanti dan pemeriksa Yusminarni Syam Zendrato.

Hasil pembahasan atas isu-isu terkait dengan pengelolaan organisasi PBB selanjutnya disampaikan kepada kepada Sekretaris Jenderal PBB sebagai bahan perbaikan lebih lanjut.

Tahun ini, sebanyak 11 SAI yang menjadi pemeriksa eksternal PBB menghadiri UN Panel yaitu SAI Prancis sebagai Ketua, SAI India sebagai Wakil Ketua, Brazil, China, Mesir, Jerman, Indonesia, Italia, Afrika Selatan, Swiss, dan Inggris. Selain sebelas SAI tersebut, 2 SAI sebagai observer yaitu Chile dan Rusia juga turut hadir dalam UN Panel.

Bagikan konten ini: