BERITA UTAMA

Anggota VII BPK Berbagi Tacit Knowledge kepada Peserta Pendidikan JFPAP Tahun 2022

JAKARTA, Humas BPK - Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)/Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VI,I Hendra Susanto, menjadi narasumber pada kegiatan sharing session tacit knowledge yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan Jabatan Fungsional Pemeriksa Ahli Pertama (JFPAP) tahun 2022, di Kantor Pusat BPK, Jakarta, Senin (12/9).

Dalam pemaparannya yang mengusung tema "Tacit Knowledge: Developing Leadership and Audit Capabilities to Achieve Your Ultimate Goals", Anggota VII BPK mengutarakan bahwa tacit knowledge adalah pengetahuan yang dikumpulkan dan dimiliki dari pengalaman dan pemahaman dalam konteks pribadi yang terinternalisasi dalam setiap individu.

"Berbeda dengan explicit knowledge atau pengetahuan yang diperoleh di sekolah, bangku kuliah, kursus dan pelatihan, sedangkan tacit knowledge diperoleh melalui pengalaman dan pemahaman pribadi, atau dengan bahasa sederhana tacit knowledge adalah ilmu yang tidak diajarkan di bangku sekolah," jelas Anggota VII BPK.

"Transmisi tacit knowledge ini biasanya dapat dilakukan melalui sharing seperti yang kita lakukan ini atau melalui mentoring dan coaching. Tapi sekali lagi, karena keunikannya yang sangat tergantung dari determinasi pemahaman pribadi, keberhasilannya akan kembali ke diri kita masing-masing," imbuhnya.

Menurut Anggota VII BPK ada dua tacit knowledge yang menurutnya sangat penting untuk dikembangkan dalam diri seorang auditor, yaitu aspek leadership dan keahlian dalam pemeriksaan. "Kedua aspek ini yang saya kembangkan secara berkesinambungan sehingga saya bisa mencapai posisi saya pada saat ini," ujarnya.

Hal penting dalam membangun leadership dalam diri seseorang apabila ingin maju dan berhasil adalah visi, atau dalam bahasa sederhananya adalah mimpi. Untuk mewujudkan mimpi tersebut maka sejak dini harus membangun kemampuan, kapasitas, jaringan, dan keinginan selalu belajar dari senior ataupun atasan. Kemampuan, kapasitas, dan jaringan tersebut dibangun, dikembangkan, dan selanjutnya dimanfaatkan.

Lebih lanjut Anggota VII BPK menjelaskan bahwa keberhasilan pemeriksaan itu tidak saja tergantung dari pengetahuan auditor tentang pemeriksaan, namun juga terkait dengan subject matter yang diperiksa. Pemahaman dan penguasaan subject matter yang sebenarnya menjadi kunci utama dalam keberhasilan pemeriksaan.

"Pelajari dan kuasailah bidang yang kalian audit. Hal itulah yang akan membuat berbeda dari auditor kebanyakan. Banyaklah membaca dan kemudian mengaplikasikannya di lapangan berdasarkan pengalaman dan kondisi lapangan," tegasnya.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara, Suwarni Dyah Setyaningsih, Auditor Utama Keuangan Negara VII, Novy G.A. Pelekahu, serta para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara.

Bagikan konten ini: