BPK Bangun Sistem untuk Cegah Korupsi
Badan Pemeriksa Keuangan membangun sistem untuk mencegah korupsi secara sistemik. Hal ini didasari fakta bahwa jumlah keuangan negara yang dikelola Republik Indonesia semakin meningkat, dan dihadapkan pada tidak sebandingnya hal tersebut dengan tuntutan tugas dan kewenangan BPK, keterbatasan SDM, keterbatasan sumber daya keuangan, dan keterbatasan lain.
Selanjutnya, BPK melihat hampir tidak ada institusi yang mengelola keuangan negara dengan tidak memanfaatkan teknologi informasi. Ini menjadi peluang bagi BPK karena output dari hasil pengelolaan keuangan negara tersebut bisa dimanfaatkan sejalan dengan kewenangan BPK mengakses data untuk kepentingan pemeriksaan.
Pemanfaatan output teknologi informasi entitas pemeriksaan BPK ini untuk membangun pusat data di BPK. Pusat data nantinya akan mengatasi kesenjangan tuntutan tugas dan kewajiban dengan keterbatasan SDM BPK. “Dengan pusat data, BPK bisa melakukan desk audit dengan menafaatkan pusat data yang telah dibangun di BPK. Apabila ditemukan hal-hal yang perlu diperdalam, akan ditentukan correspondence audit lebih dulu sebelum BPK melalukan field audit,” jelas Ketua BPK Hadi Poernomo, ketika memberi kuliah umum bertema “Pencegahan KKN Secara Sistemik” di Universitas Indonesia, 18 November 2013.
Untuk menjembatani perbedaan sistem TI yang dibangun, BPK membangun agen konsolidator untuk membaca data yang berbeda untuk masuk dalam pusat data BPK. Pusat data ini akan digunakan dalam pemeriksaan secara elektronik. Menurut Ketua BPK, dengan adanya pusat data BPK dan pemeriksaan secara elektronik selain mempermudah pemeriksaan, juga akan mengurangi persinggungan antara pemeriksa dengan entitas. “Pemeriksaan juga bisa dilakukan secara populasi. Metode pemeriksaan yang dilakukan saat ini baru sampling, jadi belum 100% bisa menentukan bebas korupsi. Kalau sudah populasi bisa tentukan bebas korupsi atau tidak,” papar Ketua BPK.
Dalam acara yang diikuti oleh sekitar 350 mahasiswa serta pejabat di lingkungan UI ini, Ketua BPK dimoderatori oleh Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan. Pj Rektor UI Muhammad Anis dalam sambutannya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini untuk menciptakan good governance dan memberi kontribusi yang baik pada bangsa dan negara.