BERITA UTAMA

BPK Berbagi Pengalaman Tentang Pemeriksaan Bencana di Pertemuan ke-6 INTOSAI EUROSAI WGDC

JAKARTA, Humas BPK - Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) dipercaya untuk berbagi pengalaman tentang pemeriksaan bencana di seminar yang merupakan rangkaian pertemuan ke-6 INTOSAI EUROSAI Working Group on the Audit of Funds Allocated to Disasters and Catastrophes (WGDC). Seminar yang digelar secara virtual pada Rabu, 25 November 2020 tersebut merupakan forum untuk berbagi pengalaman dalam melakukan audit bencana bagi lembaga pemeriksa keuangan atau Supreme Audit Institution (SAI) di kawasan Organisasi Lembaga Audit Tertinggi Eropa atau European Organisation of Supreme Audit Institutions (EUROSAI).

Mengangkat tema Prevention of man-made disasters: three steps in the future", seminar tersebut dihadiri oleh 34 peserta dari 14 SAI selaku anggota WGDC. Seminar dibuka oleh Victor Bogun selaku Member of the Accounting Chamber of Ukraine sebagai perwakilan dari SAI Ukraine, yang merupakan Ketua dan Sekretariat WGDC.

Pada pidato sambutannya, Bogun menekankan pentingnya seminar ini untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai konsep disaster dan man-made disaster serta pemeriksaan terkait bencana dan panduan pemeriksaan dari sudut pandang akademisi dan praktisi audit.

Staf Ahli Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan BPK, Edward Ganda Hasiholan Simanjuntak menjadi pembicara dalam seminar tersebut dengan memaparkan pengalaman BPK dalam melakukan audit bencana selama ini.

Dalam paparannya yang berjudul "Man-made Disasters and Their Audits - Lesson-learned from previous man-made disaster related audits", Edward berbagi mengenai pengalaman BPK terkait pemeriksaan man-made disasters di Indonesia. Pemeriksaan yang selama ini dilakukan oleh BPK pada periode 2007 - 2018 terkait dengan hydro methodological types of disasters seperti kebakaran hutan dan banjir. Jenis bencana ini diakibatkan oleh perubahan iklim dan terjadi atau sangat dipengaruhi oleh tindakan manusia (man-made), yang terjadi secara berulang dan memiliki dampak terhadap ekonomi dan masyarakat, selain tentunya memiliki dampak signifikan kepada lingkungan hidup.

Pada akhir paparannya, Edward memaparkan mengenai beberapa lesson learned dari pemeriksaan terkait bencana yang telah dilakukan BPK, baik itu dari pemeriksaan keuangan, kinerja maupun kepatuhan. Pertama, auditor harus memiliki pemahaman mendalam mengenai karakteristik man-made disasters, yaitu merupakan bencana yang terjadi secara berulang dan semakin memburuk bila penyebab dari permasalahan tidak diatasi secara baik. Kedua, diperlukan strategi audit untuk membantu auditor melihat masalah atau materi pemeriksaan yang lebih strategis daripada sekedar operasional pemeriksaan. Strategi ini lebih difokuskan kepada materi kebijakan, yang semuanya perlu dipertimbangkan untuk memastikan bahwa "there is no one left behind", serta merumuskan nilai tambah dan multiplier effect recommendation yang dapat memicu aktivitas atau tindakan strategis lebih lanjut. Ketiga, pemeriksaan mengenai man-made related disasters harus berfokus pada mitigasi, data dan infomasi. Keempat, pemeriksaan harus mempertimbangkan penggunaan data dan teknologi tertentu, serta masukan pendapat para ahli sebagai audit tools.

Seminar ini juga menghadirkan akademisi dari National Academy of Sciences of Ukraine yang memaparkan pendekatan akademis terhadap konsep bencana dan langkah pencegahan bencana, beserta perwakilan dari SAI Turki yang memaparkan mengenai evaluasi penggunaan ISSAI 5500 dalam pemeriksaan terkait bencana. Ketiga narasumber ini saling bersinergi memberikan pemahaman mengenai konsep bencana, mitigasi, pemeriksaan dan penerapan ISSAI 5500 dalam man-made disasters related audit.

Bagikan konten ini: