BERITA UTAMA

BPK Berperan dalam Upaya Percepatan Implementasi SDGs di Regional ASEAN

BANGKOK, Humas BPK - Anggota II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Dr. Agus Joko Pramono menghadiri 3rd South-East Asia Forum on Implementation of the Sustainable Development Goals di Kantor Pusat UNESCAP di Bangkok, Thailand pada Jumat (4/10/2019).

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melengkapi peran BPK di level Sub-regional kawasan ASEAN, setelah sebelumnya berkiprah di level Global dan Regional dalam mengawal implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Dalam forum ini Agus Joko Pramono memaparkan mengenai pengalaman BPK dalam audit SDGs dalam mengawal Voluntary National Review (VNR) di Indonesia. Untuk diketahui, BPK telah menghasilkan dua laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) SDGs terkait dengan Kesiapan SDGs yang mengacu pada VNR 2017 dan terkait implementasi SDGs yang mengacu pada VNR 2019.

“Dengan audit SDGs ini, telah menjadikan BPK sebagai SAI yang telah melaksanakan dua pendekatan pemeriksaan SDGs di dunia”, ungkap Agus Joko Pramono yang menjadi pembicara satu-satunya yang mewakili peran Supreme Audit Institution dalam forum ini.

Selain itu, Agus Joko Pramono mengingatkan bahwa The International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI) telah menyusun empat pendekatan pemeriksaan SDGs, yaitu preparedness of SDGs Implementation; performance audits on SDGs programmes; promoting effective, accountable and inclusive institutions at all level; dan being models of transparency and accountability in audit office operations, including auditing and reporting.

Dalam sesi pemaparan ini dimoderatori oleh Chief, Environment and Development Policy Section, ESCAP Katinka Weinberger. Selain itu, turut menghadirkan beberapa stakeholder antara lain, Director of the International Science Council for Science (ISC) Regional Office for Asia and the Pacific, Dr. Mazlan Othman, Member of the House of Representatives of Thailand, Vice Chairman of the Standing Committee on Finance, Financial Institutions and Capital Market; Hon. Dr. Issara Sereewatthanawut, President of LNCCI and GMS-BC, Oudet Souvannavong, Project Coordinator, Asean Trade Union Council, Dominador Mamuyac Tuvera.

Dalam kesempatan lainnya, dengan didampingi oleh Tortama II, Laode Nusriadi dan Pemeriksa Madya Sub II.C.2, Tjokorda Gde Budi Kusuma, Agus Joko Pramono mengadakan pertemuan dengan Executive Secretary, United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific , Prof. Armida Alisjahbana. Dalam pertemuan ini mendiskusikan peluang kerjasama dalam rangka peningkatan kapasitas auditor dalam menyongsong audit implementasi SDGs di masa depan.

Dengan kriteria audit yang berada pada level outcome, maka pengetahuan yang dimiliki oleh UNESCAP dalam mengevaluasi capaian implementasi SDGs di level regional Asia Pacific akan sangat berguna dalam proses perencaaan audit SDGs, terutama pada saat penentuan topik audit yang memiliki daya ungkit yang paling signifikan dari 169 target SDGs yang ada.

Pesan utama yang disampaikan dari pemeriksaan BPK terkait implementasi SDGs adalah mengenai pentingnya kriteria no one left behind sebagai inti dari proses akselerasi pencapaian SDGs. Anggota II berbagi tentang hasil audit BPK dalam LHP implementasi terkait Goal 4 SDGs (good education) yang masih menemukan adanya salah sasaran penyaluran bantuan pendidikan dari program KIP di level SMA/SMK yang terjadi karena belum terintegrasinya data 25% penduduk dengan pendapatan terendah dengan data dapodik yang dijadikan acuan pemberian penerima manfaat kartu KIP. Masukan ini menjadi pelengkap dan ruang perbaikan dari capaian pendidikan yang dilaporkan oleh pemerintah Indonesia dalam VNR 2019.

Dari diskusi, diketahui bahwa beberapa negara yang hadir baru menyiapkan VNR untuk yang pertama kali. Secara umum narasumber yang hadir menyadari bahwa masih banyak ruang perbaikan yang bisa dilakukan untuk format VNR di masa yang akan datang. Anggota II memberikan pandangan bahwa perlu adanya laporan yang bersifat mandatory dari sisi pemerintah dalam melaporkan capaian SDGs sebagai pelengkap VNR. Sebagai penutup, Anggota II BPK juga memberikan informasi bahwa BPK telah menyiapkan International Training Center di Bali yang dapat digunakan sebagai tempat saling berbagi ilmu dan pengalaman terkait upaya akselerasi implementasi SDGs menuju target-target yang telah ditetapkan di tahun 2030.

Bagikan konten ini: