BERITA UTAMA

JAKARTA, Humas BPK - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna dan Auditor General Australia Grant Hehir, hari ini berdialog membahas tanggapan atau respons Supreme Audit Institution (SAI)-BPK dalam acara bertajuk Senior Management Dialogue. Acara ini merupakan dialog tingkat tinggi pertama antara BPK dan Australian National Audit Office (ANAO) yang dilakukan secara virtual pada 2021 sebagai respons BPK dan ANAO dalam menghadapi tantangan situasi pandemi agar terus dapat menjalankan program komunikasi dan diskusi antar pimpinan SAI.

Kegiatan Senior Management Dialogue ini membahas beberapa isu, di antaranya mengenai perkembangan (update) kasus COVID-19 di Indonesia dan Australia, tanggapan kebijakan pemerintah masing-masing negara, dampak pandemi terhadap operasional dan kinerja SAI, pendekatan SAI dalam menanggapi pandemi, dan juga mengenai inisiatif BPK dalam membentuk SAI-20 untuk mendukung G-20.

Dalam acara yang dimoderatori langsung oleh Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif dan Senior Advisor ANAO Kristian Gage ini, Ketua BPK didampingi oleh Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono dan Kepala Direktorat Utama Revbang B. Dwita Pradana. Turut hadir pula di Ruang Galeri BPK dalam acara ini Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional, Kepala Biro SDM, Kepala Biro TI, dan R. Yudi Ramdan Budiman. Sementara itu, bertindak sebagi pembicara utama dari pihak ANAO adalah Auditor General ANAO Grant Hehir yang juga didampingi oleh Jane Meade (Group Executive Director - Professsional Services and Relationships Group ANAO).

Dalam paparannya, Ketua BPK menjelaskan mengenai perkembangan COVID-19 di Indonesia serta pendekatan BPK dari perspektif strategis untuk merespons pandemi COVID-19. Dimana BPK dengan sigap melaksanakan pemeriksaan terhadap penanganan pandemi COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam rangka menilai efektivitas, transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan pengelolaan dan akuntabilitas keuangan negara dalam keadaan darurat pandemi COVID-19.

Senada dengan apa yang disampaikan Ketua BPK, Auditor General ANAO menyambung paparan mengenai respons ANAO, di antaranya yakni pada awal pandemi, ANAO memperkenalkan jeda satu bulan dalam program audit kinerja untuk memungkinkan entitas menyesuaikan diri dengan cara kerja baru dan mengelola respons COVID-19 mereka.

Sedangkan pada paparan berikutnya, Wakil Ketua BPK, menjelaskan seputar dampak COVID-19 terhadap operasional dan kinerja BPK selama setahun ke belakang. Agus Joko Pramono menjelaskan bagaimana BPK dengan cepat mengeluarkan regulasi formal internal, protokol dan panduan kesehatan bagi seluruh pegawai, penguatan kapasitas IT, serta perbaikan metodologi pemeriksaan.

Grant Hehir turut menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan pada cara bekerja di ANAO. Dari Maret 2020 (ketika Australia melakukan penguncian skala besar) sebagian besar staf bekerja dari jarak jauh. ANAO juga beroperasi dengan mengurangi kehadiran di kantor sejak saat itu hingga awal 2021 sesuai dengan anjuran protokol kesehatan dari pemerintah. Selain itu, ANAO juga menyesuakan metodologi pemeriksaannya dengan pemanfaatan teknologi informasi.

Dalam kesempatan tersebut, BPK menyampaikan inisiatif BPK pembentukan SAI-20 untuk mendukung G-20. Gayung bersambut, Grant Hehir menyambut baik serta mendukung upaya yang dilakukan oleh BPK terkait inisiatif pembentukan SAI-20, karena sejalan dengan upaya mendukung transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

​

Selepas sesi paparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang membahas mengenai pemanfaatan teknologi untuk melakukan pengawasan dan memonitor kinerja pegawai, tentang foresight dan insight ANAO khususnya di masa pandemi, dan juga seputar kebijakan refocusing anggaran ANAO di masa pandemi ini.

Dalam sesi penutup, Kristian Gage dan juga Bahtiar Arif menyampaikan bahwa kegiatan Senior Management Dialogue antara BPK dan ANAO pada hari ini akan dilanjutkan dengan dua sesi berikutnya dalam beberapa minggu mendatang melalui diskusi strategis tentang "Peran Audit SAI dalam Lingkungan Pasca-Pandemi" dan "Memahami dan Menanggapi dampak COVID-19 terhadap Aspek SDM pada SAI".