Ketua BPK Dorong Transformasi Digital pada Pengawasan Intern Pemerintah
JAKARTA, Humas BPK - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mendorong Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk memulai Transformasi Digital melalui peningkatan kompetensi dan pengembangan kapasitas kelembagaan. Karena APIP dituntut tidak hanya akrab dengan literasi teknologi, tetapi juga mampu menggunakan teknologi digital dalam mendukung pelaksanaan tugasnya.
"Dalam situasi yang berubah dengan begitu dinamis, maka kemampuan kita berakselerasi dengan tuntutan pekerjaan dan lingkungan menjadi semakin meningkat," ujar Ketua BPK pada Wisuda Peserta Certification of Government Chief Audit Executive (CGCAE) di Kantor Pusat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pada Selasa (9/11).
Dalam keynote speech-nya, Ketua BPK mengatakan Transformasi Digital adalah kebutuhan. Menurutnya, setiap aspek tata kelola perlu dimutakhirkan dengan Transformasi Digital, termasuk proses pengawasan intern pemerintah.
Ketua BPK menambahkan, intensitas transaksi yang makin tinggi dan kompleksitas transaksi yang makin meningkat menyebabkan APIP sulit untuk meresponnya secara aktif. Oleh sebab itu, pengawasan intern sangat membutuhkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas, produktivitas, dan konsistensinya.
"Kita bisa lihat bahwa setiap tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) meningkat secara signifikan, kompleksitas organisasi yang diaudit juga meningkat, tidak dapat diiringi dengan penambahan jumlah auditor," terangnya dalam kegiatan yang dihadiri oleh Kepala BPKP M. Yusuf Ateh.
Oleh karena itu, Transformasi Digital pada pengawasan intern pemerintah diarahkan pada penguatan penerapan Continuous Audit (CA) dan Continuous Monitoring (CM). Ketua BPK menjelaskan, bahwa konsep CA dan CM ini bukanlah istilah yang baru. Namun, di saat sekarang konsep CA dan CM dapat segara dimulai penerapannya, di mana teknologi yang mendukung praktik-praktik CA dan CM sudah semakin memadai.
Kegiatan Wisuda Peserta CGCAE ini diikuti oleh 180 alumni Pelatihan Sertifikasi CGCAE. Pelatihan Sertifikasi CGCAE sudah dilaksanakan sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini dan terdiri dari 17 batch pelatihan dengan total peserta 349 peserta pelatihan dari Inspektorat Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
Ketua BPK berharap para wisudawan CGCAE melalui asosiasi yang dibentuk dapat memutakhirkan model kapabilitas APIP.
"Sehingga seiring berjalannya waktu, kinerja APIP menjadi semakin optimal, efisien, dan efektif. Dan tata kelola keuangan negara semakin berkualitas dan bermanfaat," pungkasnya.