Wakil Ketua BPK: Implementasi Renstra adalah Tonggak Pencapaian Keberhasilan BPK
JAKARTA, Humas BPK - Implementasi kegiatan sebagai pelaksanaan Renstra BPK Tahun 2020 - 2024 harus dapat dikembangkan sedemikian rupa agar setiap unit kerja dapat saling mendukukung satu sama lain dalam menunjang kegiatan pemeriksaan sebagai core business BPK.
Implementasi Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun 2020 - 2024 akan menjadi tonggak pencapaian (milestone) dan batu loncatan (stepping stone) agar BPK berhasil pada tahun-tahun berikutnya. Evaluasi terhadap Renstra BPK tersebut diharapkan menjadi bahasan setiap tahunnya, karena Renstra BPK merupakan dolumen yang dinamis, yang artinya setiap tahun akan ada evaluasi terhadap Renstra tersebut untuk dilakukan perbaikan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono saat memberikan pengarahan saat menutup secara resmi Rapat Kerja (Raker) Pelaksana BPK Tahun 2021, yang digelar di Kantor Pusat BPK di Jakarta, pada Senin (27/12/2021).
"Seandainya ada perubahan-perubahan yang secara mendasar yang mengubah struktur organisasi atau tata kerja organisasi yang mencakup di dalam Renstra BPK seharusnya langsung dimasukan ke dalam Digital Enterprise Architecture yang sedang dibuat pada saat ini. Dengan melakukan hal tersebut maka kita dapat mengetahui secara real time update-nya," jelas Wakil Ketua BPK.
Selain itu, berbagai prestasi yang membanggakan telah dicapai oleh BPK baik pada tingkat nasional maupun internasional, maka hal ini harus dapat dipertahankan dan menjadi inspirasi bagi para pegawai pelaksana BPK. Berdasarkan hal itu, maka BPK akan terus dapat menempatkan dirinya sebagai lembaga yang leading by example dan mejadi role model bagi institusi lainnya.
"Kebijakan pemeriksaan pada tahun 2022 telah dirancang dan disepakati bersama pada Raker ini yaitu melalui pemeriksaan mandatori, pemeriksaan tematik nasional, pemeriksaan tematik lokal serta pemeriksaan terhadap hal yang signifikan lainnya, sehingga hal ini membutuhkan komitmen, sinergi, kolaborasi dan dukungan bersama yang kuat antar satuan kerja," lanjutnya dalam Raker yang mengusung tema "Bersama Melangkah untuk BPK Tangguh, Indonesia Maju".
"Arah atas fokus pemeriksaan pada tahun 2022 adalah pemeriksaan tematik nasional dalam rangka mengawal implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang dilakukan pemerintah dan pemeriksaan atas SDG's (Sustainable Development Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)," paparnya.
Wakil Ketua BPK menegaskan bahwa kebijakan pemeriksaan perlu memperhatikan dengan cermat sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia, sarana dan prasarana, perangkat lunak, strategi komunikasi dan pendukung lainnya, sehingga peran satuan kerja penunjang dan satuan kerja kesetjenan akan dapat terukur dan terstruktur.
"Transformasi kelembagaan, transformasi digital dan peningkatan tata kelola organisasi dilakukan yang melalui inisiatif strategis, adalah bertujuan untuk memberikan arah perbaikan dan nilai tambah bagi lembaga maupun negara secara berkelanjutan," jelasnya.
Untuk melakukan hal tersebut maka langkah-langkah yang menjadi prioritas untuk dilakukan adalah penguatan implementasi Renstra BPK, revisi Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN), quality control dan assurance system, penerapan Digital Enterprise Architecture dan akselerasi penerapan Big Data Analytics, pembentukan Investigative Audit Task Force (IATF), penyusunan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) untuk jasa assurance internasional, serta penguatan human capital BPK melalui prinsip-prinsip knowledge management dan corporate university.
Hadir dalam kegiatan Penutupan Raker ini Ketua BPK Agung Firman Sampurna, Anggota III BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara III Achsanul Qosasi, Anggota VI BPK/ Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VI Nyoman Adhi Suryadnyana, para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, dan para pegawai pelaksana BPK.