BERITA UTAMA

Wakil Ketua Pimpin Delegasi BPK pada 4th Meeting of INTOSAI WGBD

JAKARTA, Humas BPK - Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) menghadiri 4th Meeting of International Organization of Supreme Audit Institution Working Group on Big Data (INTOSAI WGBD) yang diselenggarakan secara virtual, pada Kamis (24/9/2020). Pertemuan yang dihadiri oleh 103 peserta dari 33 SAIs anggota dan 3 SAIs observer WGBD ini dibuka oleh Ketua SAI RRT, Hou Kai, sebagai Ketua WGBD, dan Ketua SAI USA, Gene Dodaro, sebagai Wakil Ketua WGBD.

Dalam sambutannya, Ketua SAI RRT berharap agar working group ini dapat membantu menciptakan auditor yang mumpuni dalam memahami proses dan manajemen big data. Sedangkan Ketua SAI USA menyampaikan ucapan terima kasih atas support anggota WGBD dan berharap agar semua SAI selalu dalam kondisi sehat di tengah pandemi ini. Ketua SAI USA juga menyampaikan informasi singkat terkait project development of innovation lab in the digital world yang dipimpin oleh SAI USA.

Pada pertemuan ini, delegasi BPK yang dipimpin oleh Wakil Ketua BPK, Agus Joko Pramono, terdiri atas Kepala Biro TI, Jariyatna, Kepala Biro Humas dan KSI, Sevia Vivi Deviati, Kepala Bagian Dukungan Pemeriksaan dan Manajemen Kinerja TI, Novis Pramantyabudi, Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Kusuma Ayu Rusnasanti, Kepala Subbagian Dukungan Pemeriksaan TI, Risa Prakosa Mulya, Pemeriksa, Pingky Dezar Zulkarnain, dan Tim dari Kerja Sama Internasional.

Pada pertemuan ini, BPK sebagai Ketua Research Project on Auditing Technology Innovation WGBD memberikan presentasi tentang progres atas research project ini. Presentasi dari BPK diawali oleh Wakil Ketua BPK yang menyampaikan tentang perkembangan big data BPK yang dimulai sejak periode 2009-2014 dimana BPK memperkenalkan adanya e-Audit dan dilanjutkan pada periode selanjutnya 2015-2020 dimana BPK telah menerapkan automate several analytical procedures untuk mengurangi clerical dan repetitive tasks selama pelaksanaan audit.

"BPK has experiences in conducting Data Analytics during audits, i.e., in a performance audit on Electronic ID Card and in a compliance audit on National e-Catalogue System, to name a few. This year, we use the Big Data Analytics in Performance Audit on Government Responds to COVID-19," papar Agus Joko Pramono.

Selanjutnya Kepala Biro TI melanjutkan presentasi tentang hasil survey yang dilaksanakan BPK kepada anggota WGBD sebagai salah satu research approach dimana terdapat 23 SAIs yang telah berpartisipasi dalam survey tersebut. Lebih lanjut Jariyatna menyampaikan, "The research project will have 6 chapters covering introduction, literature review, SAI's experience and case Studies, Strategies for developing big data analytics, big data capacity cluster and conclusion." Presentasi dari BPK mendapatkan sambutan yang baik dari peserta di antaranya adalah dari AFROSAI-E, Frederick Bobo, "I liked the presentation by Indonesia, and it would be good in future to have more time to discuss the topics in more detail."

Selain itu, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional memberikan pendapat pada sesi diskusi tentang Big Data Analysis During the Covid-19 Pandemic. Menurut Selvia, selain yang telah disebutkan tentang non-traditional audit selama pandemi Covid-19, terdapat data reliability yang dipertanyakan dimana beberapa SAI menyampaikan bahwa terdapat perbedaan data antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu, Selvia menambahkan bahwa bagaimana memberikan rekomendasi kepada pemerintah tentang penanganan pandemi secara efektif, cepat, dan solutif juga menjadi tantangan bagi SAI yang sedang melaksanakan pemeriksaan Covid-19.

Sebagai salah satu sarana pertukaran informasi, pertemuan ini menampilkan banyak presentasi, antara lain SAI USA dengan presentasinya yang berjudul "GAO's Innovation Lab: Sailing or Flailing? Driving Audit Innovation in the Digital World" SAI Brazil dengan presentasi tentang big data dan Covid-19 yang berjudul "Tech, Data, and New Audit Skills on Covid-19 Related Purchases" SAI Estonia dengan pengalamannya memberikan presentasi yang berudul "Challenges Using Big Data Analysis in Estonia - The Case in a SAI and in a Society" dan SAI Peru dengan penggunaan big data untuk memberantas korupsi dengan judul presentasi "Big Data and Database Inter-Operability Among SAIs for fighting Against Transnational Corruption".

Dengan berperan aktif pada WGBD, BPK dapat mengambil informasi, pengetahuan, dan praktik terbaik pada pemeriksaan dengan pemanfaatan big data. Selain itu, WGBD dapat menjadi salah satu sarana pengenalan dan eksternalisasi peran BPK kepada komunitas internasional.

Bagikan konten ini: